tentang persahabatan

hm…nulis apa ya…

aa..tentang persahabatan…
persahabatan itu adalah hal yang sangat berharga.
beruntunglah Anda yang memiliki sahabat-sahabat terbaik dalam hidup.

saya juga beruntung…saya memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa.
yang tidak selalu membenarkan perbuatan, sikap, atau perkataan saya
namun selalu siap memberikan senyum tulusnya pada saat hari-hari saya terasa berat…

saya bertemu mereka pada suatu kesempatan
tidak menyangka ternyata dipersatukan kemudian dalam satu ikatan
saya dan mereka memiliki banyak persamaan, namun bukan berarti tidak ada perbedaan.
kami berdiri bersama untuk saling melengkapi.

kadangkala, ada pertengkaran-pertengkaran…
sering kali mengenai masalah sepele, namun bukan berarti yang paling prinsip tidak pernah dialami.

sahabat-sahabat saya adalah gambaran diri saya.
sosok-sosoknya memberikan detail tersendiri. itulah mengapa saya bisa merasa klop dengan mereka.

pada diri mereka…saya melihat diri saya.
semangat mereka, tawa mereka, sedih mereka, senyum mereka adalah harta yang tak ternilai bagi saya.

jika Anda tanya tentang persahabatan, maka akan saya jawab…persahabatan itu adalah cinta.

(hehe…I am truly in love with u, sist. maafkanlah aku yang sanguinis melankolis ini…hehe…sehingga tak tahan untuk tidak menuangkannya dalam kata kemudian mempublikasikannya…:p).

Sahabat-sahabatku tersayang, semoga ukhuwah kita selalu dijaga dan dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT. aamiin…:)

to: tikitik sayang, ochachu, nyrong, sevie-chan, pam pink, gita cintaku, amanda jail, indah budi, fai go no, dan atti tercinta…:) *entah mengapa, hari ini aku begitu merindukan saat-saat bersama kalian kembali…luv u, sisters…:)

Saya takut kehilangan semangat itu…

Buat yang sudah selesai mengerjakan TA, sudah sidang dan sedang menunggu wisuda atau bahkan sudah wisuda bulan Juli yang lalu, pasti sudah tenang sekali. Sementara itu, saya masih berkutat dengan pikiran dan lika-likunya TA. Sejujurnya, saya jadi ingin bertanya pada kalian, adakah saat ketika teman-teman kehilangan semangat saat mengerjakannya?

Sejujurnya saya merasa takut kehilangan semangat itu. Takut, ketika otak sudah mentok..pikiran sudah mogok, masih bisa jalan lagi ga ya? Hahaha…maafkan saya yang rada mellow. Tapi, alhamdulillah sampai saat ini, semangat saya masih baik. Hmm…sepertinya harus dipupuk agar tumbuh subur, sehingga tidak kekurangan gizi.

Uuuh…Sikilku moplok….

Hmm….akhirnya, setelah hampir tiga minggu pulang kampung, saya, dengan menguatkan hati, kembali lagi ke Kota Bandung. Kenapa menguatkan hati?? Yah, sejujurnya berat untuk kembali ke kota rantauan ini. Pulang ke Bandung berarti harus siap tidur sendiri (kalau di rumah kan saya bisa tidur sama ibu. Hmm…saya jadi merindukan setiap pelukan ibu…L). Pulang ke Bandung juga berarti siap untuk makan tidak teratur..(hiks…sampai-sampai saya terserang maag kronis). Memang sih, saya yang salah. Punya kebiasaan makan yang tidak baik hanya karena satu alasan, yaitu “malas”.

Uups….kok jadi ngelantur. Bisa jauh melenceng dari judul nih. Yup, jadi kenapa judulnya “Uuuh…Sikilku moplok…”? Kalau Anda bersuku Jawa, mungkin akan memahami arti judul artikel ini., yaitu….”Uuuuh…kakiku lemes…”. Hehehe…itu adalah buah dari bahasa yang ibu ajarkan pada saya.

Nah, ceritanya begini teman-teman…sebenarnya kondisi kesehatan saya saat kembali ke Bandung dua hari yang lalu belum begitu baik. Saat cek tekanan darah kurang lebih 5 hari yang lalu, dokter menyatakan bahwa tekanan darah saya rendah…Berapa?? Ada deh…J. Nah, setelah kunjungan ke dokter kala itu, saya belum sempat mengecek kembali kondisi tekanan darah saya, tapi kalau dari tanda-tanda fisik yang saya rasakan, seperti badan terasa lemas dan lain-lain, sepertinya tekanan darah saya belum kembali normal.

Alhasil, dua hari di Bandung dan mencoba membawa kaki melangkah ke kampus membuat saya harus merasakan sikilku moplok. Bahkan pada malam pertama tiba kembali di Bandung, saat tidur kaki saya kram…Hiks…lagi mimpi indah tiba-tiba terbangun antara setengah sadar karena merasakan kaki yang kram. Astaghfirullahalazhim….sakit sekali…

Mungkin juga tubuh saya agak kaget dengan perubahan aktivitas yang saya lakukan saat berada di kampung halaman dengan di Bandung kota rantauan. Saat di kampung halaman, saya tidak harus berpergian dengan berjalan kaki sebab ada motor yang alhamdulillah siap dipakai. Sedangkan di Bandung kota rantauan ini, yah…kalau mau nyampe tujuan sesegera mungkin, persiapkan kakimu dengan baik…hahaha…alias jalan kaki. Bukannya saya manja…karena sebelumnya juga saya tidak pernah mengeluh dengan kondisi ini. Hanya saja tubuh saya saat ini belum siap untuk mendapatkan tekanan fisik yang lumayan berat sepertinya. Oya, saya sudah bercerita di artikel sebelumnya bukan?? Tentang sakit rutin yang saya alami..di artikel dengan judul “Beban ini Hanya Untukku”?? Yah…jadi begitulah. Saya membutuhkan waktu untuk recovery yang cukup lama. Seharusnya secara medis, saya butuh waktu recovery selama tiga bulan. Hmph…!! Sepertinya itu tidak mungkin sebab berdasarkan prediksi saya, tidak sampai dua bulan, kemungkinan saya akan mengalami hal yang sama lagi…Wallahu’alam bish shawab…

Yup…yup…yup…maksud hati bercerita dalam blog ini tidak lain hanyalah untuk mengasah kemampuan menulis saya saja…hehehehe…plus curhat lah ya, sebagai bonus.

Harapan saya…sikilku mboten moplok melih…Soalnya jadi kurang bebas beraktivitas nih…

Amiiin.